게시판

Dendam Yang Terbalas Dengan Menyetubuhinya

페이지 정보

profile_image
작성자 Marty Mccarter
댓글 0건 조회 4회 작성일 24-09-23 20:40

본문

display?rackid=H15o901&FilesData=Cerita+Seru+Cerita+Panas+Cerita+Dewasa+Selingkuh.pdfKisah ini berlangsung kala aku masih mula-mula masuk kuliah, jalur Teknik Mesin. aku masih berpacaran dengan satu orang perawan yang bernama Lisa. Kami mulai berpacaran disaat masih di kelas 3 SMA. Lisa sebaya denganku, biarpun dia lebih tua dua setengah Bulan Lisa menurutku mempunyai sifat agresif. Dulu dikala kami belum berpacaran, Lisa-lah yang mendekatiku, meskipun aku akhirnya yang berkata lebih dahulu.

Menurutku Lisa cantik. Tubuhnya kecil, tidak lebih tinggi dari bahuku. Ukuran dadanya..? Memang tidak terlampaui besar, yakni 32B. Seandainya dibandingkan dengan tubuhnya yang kecil, ukuran dadanya cukup besar. Pertama aku melihatnya, dia nampak seperti bidadari. Kecil Mungil anggun, dan gerak geriknya menarik. Tapi setelah aku berpacaran dengannya, kuketahui Lisa bukanlah type perawan yang setia. Selama berpacaran aku tidak pernah melakukan persetubuhan dengannya. Tapi setelah aku mengetahui Lisa tidak setia, aku beralih pikiran, dan merencanakan satu buah niat pembalasan kepadanya.

Hari itu, hari terakhir sebelum aku diputuskan oleh Eli, aku mengajaknya ke rumahku. Saat itu di rumahku hanya ada dua orang pembantuku. Orangtuaku sedang pergi ke luar kota karena ada urusan keluarga, dan kakakku sedang bertolak ke hunian temannya. Di rumahku, aku menyuruh pembantuku membuatkan minuman untuknya. Kami berdua berbincang-bincang beberapa saat dan kemudian aku mengajaknya ke balkon lantai dua. Disana aku bertanya kepadanya, apakah dia Memang menyukaiku. Lisa nampaknya grogi ketika mendengar pertanyaanku, dan aku terus mendesaknya. Tentu saja akhirnya dia menjawab "ya".

Aku merangkul dan mencium keningnya. Lisa diam saja, maka membuatku semakin penasaran. Lalu kupeluk pinggangnya dan kucium telinga serta lehernya, maka aku mulai merasa Lisa terhanyut oleh permainanku. Setelah itu aku melakukan sedikit permainan padanya, dan sepertinya Lisa Memang terbawa nafsu, aku tanya kepadanya.

"Lis, badan lo bagus deh. Gue lihat ya?" kataku sambil berusaha melepaskan kancing bajunya.

Ternyata Lisa melakukan perlawanan, sehingga aku memegang ke-2 tangannya dengan tangan kiriku, serta terus membuka bajunya secara paksa. Lisa seterusnya berakhir melawan. Seluruh kancing bajunya hasilnya berhasil kubuka, cerita bokep namun bajunya tidak kutanggalkan. Dia nampak seksi.

Langkah Pertama aku mencium rambutnya sambil mengenggam tangannya, sementara tanganku yang lain memeluk pinggangnya. Aku gemar karena ternyata Lisa memberikan respon. Tentu saja aku tidak memperkosanya. Aku membimbingnya ke dalam, dan membawanya ke dalam kamarku. Selanjutnya aku mengakses baju dan celanaku, sehingga aku tinggal menggunakan celana dalamku. Kupeluk dia dan kucium bibirnya. Kumainkan lidahku di dalam mulutnya, dan Lisa membalas permainanku. Hebat juga, nyatanya dia sangat pandai berciuman dengan lidah. Lisa terhubung celana dan bajunya, maka dia hanya menggunakan pakaian dalamnya saja. Mataku tidak lepas memandang belahan payudaranya yang kelihatan jelas.

"Lis, buka dong..!" kataku meminta.

Lisa menurut saja. Dia terhubung celana dalamnya apalagi Dulu sehingga aku dapat menyaksikan vaginanya yang dihiasi bulu hitam keriting yang cukup rimbun. Setelah itu dia mengakses bra-nya, maka ke-2 payudaranya yang membulat kencang dengan puting susunya yang kemerahan terbuka polos, tegak menantang untuk dilumat. Dia tersenyum dan mendekatiku. Aku selanjutnya menjilati telinga dan tengkuknya. Lisa kegelian dan tertawa kecil.

Menyaksikan ke-2 payudaranya yang indah dan montok itu, hatiku tidak sabar dan ingin serentak merasakan kenikmatan kedua benda tersebut. Kusapukan perlahan jariku pada permukaan payudara kanannya yang halus dan lembut. Kuraba puting dan lingkaran areola-nya dengan perlahan, sehingga Lisa memejamkan matanya menikmati sensansi di puncak payudaranya. Kucubit perlahan putingnya dan kutarik, maka Lisa mengeluarkan desahan Tertunda Lalu kukulum payudaranya dan kuhisap dengan kuat Seakan-akan aku menyusu padanya dan ingin menyedot seluruh isi payudaranya. Aku menyedot, mengulum, dan menggigit payudaranya bergantian, maka aku merasakan kepuasan dari payudara tersebut. Dengan melepaskan perasaan gemas yang telah lama Mandek tanganku cepat mendapati payudaranya dan kuremas dengan kuat, Lisa mengaduh kesakitan. Tanganku terasa meremas daging lembut kenyal berisi jaringan kelenjar yang membuat birahiku terbakar.

"Aduh, Wil..! Pelan-pelan dong..!" menurutnya sambil mendesis kesakitan.

Aku melepaskan tanganku dan jariku masuk ke liang vaginanya. Kugesek-gesekkan jariku disana maka Lisa mengerang. Aku lalu menunduk dan menjilati vaginanya, sehingga Lisa mendesah dan tidak mampu berdiri. Dia menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur. Aku terus menjilati bibir vaginanya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan buat membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding vaginanya dengan cepat.

Lisa menggeliat-geliat liar sambil memegangi kepalaku.
"Ahh.. mhh.. Wil.." demikian desahannya sambil menyebut-nyebut namaku.

Aku terus beroperasi di vaginanya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Lisa. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam vaginanya, membuat Lisa tersentak dan memekik kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan vaginanya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, maka Lisa semakin tidak karuan menggeliat.

Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang amat basah oleh lendirnya, aku mengambil posisi dan terhubung celana dalamku. Batang penisku sudah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya.

Dalam hati aku membatin, "Ini dia saatnya.. lo dapat habis, cewek sial..!"
Aku mengangkat tubuhnya yang kecil itu dan membantingnya ke tempat tidur, sehingga dia telentang sambil mengaduh.

Sebelum dia sadar dengan apa yang Berjalan aku menyodokkan penisku ke dalam vaginanya dengan cepat, sehingga dia berteriak kesakitan. Nyaman dan hangat sekali vaginanya..! Kukocok ke luar masuk penisku tanpa ampun, maka setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat Lisa merasakan sakit pada vaginanya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Tiap-tiap kali penisku bergesek dengan kehangatan media sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan. Kemudian aku meraih ke-2 daging yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Lisa menjerit setinggi langit. Tangannya mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..!


Seterusnya sambil tetap mencengkeram ke-2 payudaranya dan tetap menyetubuhinya, aku memutar-mutar tanganku dengan cepat dan menarik kedua payudaranya dengan kuat.

"Lebih baik seandainya aku bisa membetot putus kedua payudaranya!" batinku.

Dengan pikiran seperti itu, aku membetot ke-2 payudaranya dengan kuat, sehingga sekali lagi Lisa berteriak keras. Entah apa pikiran pembantuku di bawah sana, aku tidak perduli. Lalu aku menekan kedua telapakku ke dadanya, sehingga ke-2 payudaranya tergencet dengan keras dan sekali lagi Lisa mengaduh kesakitan. Tanganku merasakan enak sekali mempermainkan kedua daging kenyal kembar milik Lisa tersebut.

Sementara kegiatan sanggamaku semakin cepat dan kasar, maka Lisa akhirnya terkulai lemas kehabisan tenaga menahan sakit yang dideritanya. Setelah beberapa saat aku merasakan buah zakarku geli luar biasa dan penisku berdenyut-denyut. Akhirnya aku orgasme, dan penisku menyemprotkan cairan spermaku berkali-kali ke dalam kehangatan rahimnya. Semprotan terakhir membuatku lemas dan terjatuh menindih tubuhnya.

Beberapa lama kami berdua berdiam dengan penisku masih tertancap pada lubang miliknya. Badan mungilnya terkulai lemas dengan denyutan jantungnya yang turun naik, menandakan dia sangat kecapaian. Rupanya tindakanku sempat membuat tubuhnya hampir pingsan dan tidak kuasa lagi menahan sakit dan lelahnya.

Aku memperhatikan dririnya yang terbaring tidak berdaya dengan nada senyuman yang puas dalam hati.

"Benar-benar puas sudah apa yang kulakukan sekarang terhadapmu.. Heh..!" kataku dalam hati sambil kubangkit dan setelah itu memanfaatkan pakaianku, sementara Lisa Mulai menangis tersedu-sedu dengan masih bertelanjang bulat.

Aku dapat menyaksikan beberapa bekas lecet akibat kekasaranku pada payudaranya.

Sambil menangis, Lisa memakai pakaiannya kembali. Setalah selesai dia memandangku dengan kebencian dan menamparku!

"Bajingan lo, Will! Lo maniak! Kita putus!!" makinya.

Aku hanya tersenyum mengejek. Aku maniak..? Dalam hati aku tertawa. Perduli amat..! Yang penting aku puas dan sakit hatiku terbalas.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.